Pengertian SIM ( E-Business dan E-Commerce)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Perkembangan dan kemajuan
teknologi informasi dan komunikasi (TIK) akhir–akhir ini dirasakan hampir di
setiap aspek kehidupan masyarakat. Sebagaimana setiap kemajuan teknologi
komunikasi yang lain, internet masuk ke berbagai bentuk kehidupan masyarakat.
Hal ini terjadi karena komunikasi adalah salah satu kebutuhan yang mendasar
pada masyarakat. Teknologi internet berkembang dan menyatu dalam sebuah ‘dunia’
atau ‘ruang maya’ atau sering disebut sebagai cyber-space, sebuah dunia atau
tempat orang dapat berkomunikasi, ‘bertemu’, dan melakukan berbagai aktivitas
ekonomi/bisnis. informasi
telah berubah bentuk menjadi suatu komoditi yang dapat diperdagangkan. Keadaan
ini terbukti dengan semakin berkembangnya bisnis pelayanan informasi, seperti
stasiun televisi, surat kabar, radio dan internet yang telah memasuki
sendi-sendi kehidupan manusia. Perubahan lingkungan yang pesat, dinamis dan
luas tersebut didukung oleh kemajuan teknologi informasi disegala bidang. Hal
ini telah mendorong transformasi masyarakat tradisional menjadi masyarakat
informasi.
Perubahan
lingkungan bisnis yang semakin tidak menentu dan situasi bisnis yang semakin
kompetitif menimbulkan persaingan yang semakin tajam, ini ditandai dengan semakin
banyaknya perusahaan milik pemerintah maupun swasta yang didirikan, baik itu
perusahaan berskala besar, perusahaan menengah maupun perusahaan berskala
kecil. Banyak perusahaan yang didirikan merupakan factor pemicu tingkat
persaingan yang semakin tajam di lingkungan dunia usaha itu sendiri. Keadaan
seperti itu baik secara langsung maupun tidak langsung akan dapat mempengaruhi
kelangsungan hidup usaha yang dirintis oleh para pelaku yang terlibat di
dalamnya, Dilain pihak, perusahaan dalam usahanya memasarkan suatu produk yang
dihasilkan terkadang mengalami kesulitan di dalam menyalurkan produknya kepada
konsumen, hal ini memaksa perusahaan untuk lebih pro-aktif dalam mengantisipasi
situasi tersebut.
Perkembangan internet
menyebabkan terbentuknya dunia baru yang disebut dunia maya. Di
dunia maya,setiap individu memiliki hak dan kemampuan untuk
berinteraksi dengan individu lain tanpa batasan apapun yang dapat
menghalanginya. Globalisasi yang sempurna sebenarnya telah berjalan di dunia
maya yang menghubungkan seluruh komunitas digital. Dari seluruh aspek kehidupan
manusia yang terkena dampak kehadiran internet, sektor bisnis merupakan
sektor yang paling terkena dampak dari
perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi serta
paling cepat tumbuh. Mobilitas manusia yang tinggi menuntut dunia
perdagangan mampu menyediakan layanan jasa dan barang dengan cepat sesuai
permintaan konsumen. Untuk mengatasi masalah tersebut, kini muncul transaksi
yang menggunakan media internet untuk menghubungkan produsen dan konsumen.
Transaksi bisnis melalui internet lebih dikenal dengan nama e-business dan
e-commerce. Melalui e-commerce, seluruh manusia di muka bumi memiliki
kesempatan dan peluang yang sama untuk bersaing dan berhasil berbisnis di dunia
maya melalui e-business dan e-commerce tersebut.
B. Rumusan Masalah
Dengan memperhatikan latar belakang
masalah di atas, dalam penelitian ini dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Apa peranan SIM dalam Bidang Bisnis/Ekonomi ?
2. Apa
dampak positif dan negatif SIM pada bisnis/ekonomi ?
C. Tujuan Penulisan
Sesuai dengan permasalahan yang telah di kemukakan di atas, maka tujuan
penulisan ini di arahkan untuk :
1.
Menguraikan apa peranan SIM dalam
bidang bisnis/ekonomi.
2.
Menjelaskan efek SIM dalam
dunia bisnis
3.
Menguraikan Pembagian SIM dalam
bidang bisnis.
BAB II
PEMBAHASAN
Teknologi informasi
Istilah TI (Teknologi
Informasi) atau IT (Information Technology) yang populer saat ini adalah bagian
dari mata rantai panjang dari perkembangan istilah dalam dunia SI (Sistem
Informasi) atau istilah IS ( Information System ). Istilah TI memang lebih
merujuk pada teknologi yang digunakan dalam menyampaikan maupun mengolah informasi,
namun pada dasarnya masih merupakan bagian dari sebuah sistem informasi itu
sendiri.
Mobilitas
manusia yang tinggi menuntut dunia perdagangan mampu menyediakan layanan jasa
dan barang dengan cepat sesuai permintaan konsumen. Untuk mengatasi masalah
tersebut, kini muncul transaksi yang menggunakan media internet untuk
menghubungkan produsen dan konsumen. Transaksi bisnis melalui internet lebih
dikenal dengan nama e-business dan e-commerce. Melalui e-commerce, seluruh
manusia di muka bumi memiliki kesempatan dan peluang yang sama untuk bersaing
dan berhasil berbisnis di dunia maya melalui e-business dan e-commerce
tersebut.
A. E-Business
Sistem
Informasi Bisnis merupakan kumpulan dari berbagai informasi yang memiliki
kesatuan antara satu dan yang lainnya yang ditujukan untuk kepentingan bisnis.
Dalam mendukung penyampaian suatu informasi maka dimanfaatkanlah teknologi
informasi, yang menggunakan teknologi computer sebagai media utama dalam
penyampaian informasi. Istilah ini sendiri merupakan perkembangan dari istilah
Sistem Informasi ( information system ). Semakin tinggi kualitas
teknologi informasi yang digunakan maka tingkat efektfitas dan efisiensi nya
semakin baik.
1.
Kerangka kerja konseptual
system informasi :
a.
Konsep
konsep dasar
Konsep dasar keprilakuan, teknis,
bisnis, dan manajerial termasuk mengenai berbagai komponen dan peran system informasi.
Contohnya meliputi konsep sistem informasi dasar
yang berasal dari teori sistem umum,
atau konsep keunggulan kompetitif yang digunakan untuk mengembangkan aplikasi
bisnis teknologi informasi dalam keunggulan kompetitif.
b.
Teknologi
informasi
Konsep - konsep utama, pengembangan,
dan berbagai isu manajemen teknologi informasi yaitu meliputi hardware, software,
jaringan, manajemen data, dan banyak teknologi berbasis internet.
c.
Aplikasi
bisnis
Penggunaan utama dari sistem informasi
untuk operasi, manajemen dan keunggulan kompetitif bisnis.
d.
Proses
pengembangan
Bagaimana para praktisi bisnis dan
pakar informasi merencanakan, mengembangkan, dan mengimplementasikan sistem
informasi untuk memenuhi peluang bisnis.
e.
Tantangan
manajemen
Tantangan
untuk secara efektif dan etis mengelola teknologi informasi pada tingkatpemakai
akhir, perusahaan, dan global dalam bisnis.
2.
Aturan dasar SI pada Bisnis
Ada
tiga aturan vital agar sistem informasi untuk perusahaan bisnis, yaitu:
ü Dukungan terhadap proses
dan operasi bisnis.
ü
Dukungan
terhadap pengambilan keputusan oleh pegawai dan manajer.
ü Dukungan strategi untuk
keunggulan bersaing
3.
Trend Sistem Informasi
Trend yang dominan dalam Sistem Informasi :
ü Inisiatif dan penanggung
jawab tidak lagi dilakukan hanya oleh CIO (Chief Information Officer) sendiri,
tapi juga oleh Executive Board;
ü Pergeseran peran IS
Department dari sebagai Application delivery menjadi System integration dan
pengembang infrastruktur;
ü Perkembangan internet dan
intranet menghasilkan world wide connectivity dan memungkinkan adanya common
user interface untuk semua system.
ü Perlunya System Integration
Perkembangan
komputerisasi dalam suatu organisasi yang tidak bersamaan dan terpisah-pisah (scattered);
Hambatan teknologi yang dapat diatasi oleh berbagai alat bantu (tools) yang
dapat dijumpai dengan mudah oleh pemakai.
4.
Aturan E-Business pada
Bisnis
1.
Komunikasi
Yang dimaksud dengan komunikasi adalah
adanya fasilitas atau media yang memungkinkan terjadinya pertukaran informasi, layanan,
transaksi elektronik (pemesanan dan pembayaran secara elektronik) dan
perpindahan barang dari penjual kepembeli. Media komunikasi yang memadai yang bias
mempertemukan pelaku e-Business menjadi syarat utama terselenggaranya.
2. Komersial (Perdagangan)
Sisi komersial yang disyaratkan pada
e-Business adalah adanya sistem untuk melakukan transaksi online mulai dari
promosi barang, pemesanan barang, pembayaran dan pengiriman barang. Pembeli
barang memesan barang tidak memerlukan melihat barang secara langsung tetapi
melalui gambar atau spesifikasi yang tercantum dalam website. Sedangkan untuk
pemesanan, sistem shopping online terhubung dengan sistem inventory untuk mengetahui
stock barang sehingga barang yang dibeli memang ada. Untuk pembayaran, sistem
shopping online harus terhubung dengan otoritas pembayaran misalnya bank atau
penyedia kartu kredit agar nilai yang dibayarkan oleh pembeli berasal dari alat
pembayaran yang sah dan memiliki nilai yang cukup.
3.
Proses
Bisnis
Setiap pelaku e-Business yang ingin
melalukan transaksi elektronik dan mendapatkan manfaat semaksimal mungkin dari
e- Business harus melakukan optimalisasi proses bisnis internal dengan
memanfaatkan teknologi informasi agar aliran informasi, transaksi, maupun lama
pengiriman barang menjadi dipersingkat, biaya transaksi menjadi lebih ekonomis
jika dibandingkan dengan perdagangan yang dilakukan secara tradisional.
4.
Layanan
Bagi setiap institusi yang menjadi
pelaku e-Business, penggunaan teknologi informasi dan internet seharusnya menjadikan
layanan ke customer menjadi lebih baik, lebih ekonomis, dan lebih terjangkau.
Misalnya, dimensi barang yang ditawarkan beserta spesifikasinya bisa diperiksa
lebih seksama sebelum dibeli (diakses melalui website), tidak diperlukan took secara
fisik, dan bisa diakses dari mana saja dengan menggunakan internet. Bahkan
dengan sistem informasi, customer bisat dilayani secara khusus dan personal
karena datadata aktifitas customer direkam dan bisa dilakukan analisis untuk meningkatkan
pelayanan.
5.
Learning
Untuk meningkatkan ”awareness” baik
diantara pengguna maupun pelaku e-Business, proses edukasi sangat penting agar semakin
banyak anggota masyarakat yang menyadari manfaat
tradisional adalah pembeli dan penjual
tidak perlu belajar sebelum melakukan transaksi sedangkan transaksi online karena
pengguna maupun pelaku tidak berhadapan dengan manusia tetapi dengan mesin
komputer maka diperlukan proses edukasi agar mereka bisa menggunakan fasilitas
atau media transaksi dengan lancar.
6.
Kolaborasi
Satu siklus transaksi online antara
penjual dan pembeli melibatkan stakeholder lain yang harus berkolaborasi
untuk menyelesaikan transaksi tersebut. Pada saat pembayaran maka akan terjadi
kolaborasi antara penyedia shopping online dengan bank atau penyedia
kartu kredit untuk menyelesaikan proses pembayaran. Setelah dibayar maka
terjadi kolaborasi antara penyedia shopping online dengan gudang, dan
jasa pengiriman barang untuk mengantarkan barang sampai ke pembeli. Pihak lain
yang juga terlibat adalah pihak asuransi untuk melakukan penjaminan transaksi
maupun atas barang yang dikirim. Kolaborasi yang terjadi dalam e-Business.
7. Komunitas
Dalam dunia maya (world wide web)
komunitas merupakan salah satu indikator untuk mengukur aktifitas pengguna. Dalam
e- Business, komunitas merupakan media yang cukup penting untuk belajar dan
memperbaiki diri secara terus menerus baik dari sisi pelaku maupun pengguna
dalam hal produk, layanan, maupun mekanisme transaksi. Perspektif di atas
merupakan dasar dari konsep e-Business yang bisa dikembangkan secara
kontemporer dengan mempertimbangkan kondisi saat ini untuk pengembangan di masa
depan. Keuntungan dalam menyiapkan kebijakan e-Business saat ini adalah kita
bisa belajar dari kesalahan model bisnis yang terjadi di era tahun 2000 dimana
banyak perusahaan dotcom mengalami kebangkrutan sehingga berdampak pada
menurunnya ekonomi global pada saat itu.
Untuk
meningkatkan kemungkinan sukses dalam e-Business dan mengurangi resiko
kegagalan maka langkah pertama yang perlu dilakukan adalah melakukan
identifikasi faktor sukses. Dari pengalaman sebelumnya, sukses faktor paling
menentukan adalah kombinasi dari faktor-faktor berikut:
1. Biaya (cost)
E-Business perlu menjamin terjadinya
’cost efficiency’ melalui efisiensi waktu atau volume penjualan yang lebih
besar dengan melakukan optimasi pada proses logistik langsung dari
warehouse
ke pembeli.
2.
Komersial
(commerce)
Memaksimalkan keuntungan
(profitabilitas) dilakukan dengan melakukan reengineering seluruh proses bisnis
sehingga selain menurunkan biaya operasional juga meningkatkan kepuasan pelanggan
dan pada akhirnya menaikkan volume penjualan.
3.
Konten
(content)
Informasi tentang produk atau layanan,
berita yang selalu up to date, informasi yang berguna misalnya tip, advice,
variasi produk atau layanan pendukung yang dibarengi dengan kualitas produk dan
layanan yang prima sehingga pelanggan merasa dilayani secara personal merupakan
kunci sukses utama.
4.
Komunitas
(community)
Komunitas merupakan media tempat
pertukaran pengalaman, membentuk interest group sehingga menjadi sarana yang efektif
untuk membentuk opini pelanggan, membangun permintaan (generate demand) dan
melindungi kepentingan pengguna maupun pelaku. Komunitas merupakan cara yang efektif
untuk meningkatkan retensi pelanggan sehingga biaya untuk mendapatkan pelanggan
baru menjadi minimal.
5.
Kenyamanan
(convenience)
Kenyamanan dalam melakukan transaksi
online merupakan salah satu kunci sukses. Navigasi yang mudah, cepat, dan informatif
akan membuat pengguna menyukai cara bertransaksi online. Sedangkan kerumitan
nagivasi yang memerlukan beberapa kali clik dan tidak memberikan petunjuk yang
mudah dan cepat bisa menyesatkan pengguna dan membuat
pengguna tidak kembali lagi.
6. Konektifitas (connectivity)
Ketersediaan koneksi yang cepat juga
merupakan factor penentu kesuksesan transaksi online. Respon yang cepat dan tidak
terputus akan membuat pengguna merasakan manfaat yang nyata dari e-Business. Dengan ke enam faktor sukses tersebut diharapkan
pelaku e-Business bisa mempersiapkan diri dengan secara lebih komprehensif.
Untuk mengetahui tingkat kesuksesan pelaku e- Business ukuran yang bisa
digunakan adalah penerimaan pengguna (customer acceptance) yang
direpresentasikan dengan jumlah customer online, patuh aturan (legal
authorities compliance), dukungan dari third parties (supply chain support) dan
indikator finansial. Di bawah ini adalah model untuk mengetahui kesuksesan e-Business.
Kebijakan
E-Business yang perlu dibuatkan aturan main dan rambu-rambu agar para
pelaku e-Business (stakeholders) bermain dalam arena (playing field)
yang fair dan semua pihak dilindungi hak dan kewajibannya tanpa mengurangi kemampuannya
dalam mengimplementasikan strategi e-Business masing-masing mencakup
kebijakan antara lain :
-
Internal : manajemen dan staf
-
Pemasok dan manufaktur
-
Pelanggan (customer)
-
Perantara (intermediaries)
-
Lembaga Keuangan
-
Pemilik Web (Web service provider)
-
Asosiasi
-
Komunitas Web
Kebijakan e-Business tidak
hanya mengatur/ memfasilitasi tindakan pra-transaksi tetapi juga post-transaksi
dimana ada 3 hal penting yang harus ditangani antara lain:
1.
Keabsahan
transaksi dimana ada pemegang otoritas yang melakukan settlement bahwa
transaksi sudah selesai dan diterima oleh penjual dan pembeli
2.
Masalah
legal misalnya pelanggaran hak cipta. Diperlukanproses hukum dengan mengacu
pada undang-undang yang mengatur hak cipta untuk barang yang diperdagangkan
secara elektronis
3.
Gangguan
keamanan pada transaksi online misalnya
pencurian nomor kartu kredit, fraud,
penyalahgunaan user id dan password, dll.
5. Tipe
Sistem Informasi
Dalam bagian ini kita akan menjelaskan
kategori-kategori spesifik dari sistem yang melayani tiap level organisasi. Ada
6 tipe sistem informasi yaitu :
1.
Transaction
processing systems (TPS)
adalah system terkomputerisasi
yang menjalankan dan menyimpan transaksi rutin sehari-hari untuk menjalankan
bisnis. Sistem ini bekerja pada level operasional. Input pada level ini adalah
transaksi dan kejadian. Proses dalam sistem ini meliputi pengurutan data, melihat
data, memperbaharui data. Sedangkan outputnya adalah laporan yang detail,
daftar lengkap dan ringkasan.
2.
Knowledge
work systems (KWS)
adalah sistem
informasi yang membuat dan mengintegrasikan pengetahuan baru ke organisasi.
3.
Office
Automation Systems (OAS)
adalah sistem computer
seperti pengolah kata, e-mail, dan sistem penjadwalan, yang didesain untuk
meningkatkan produktifitas dari data workers di organisasi. Nomor 2 dan
3 melayani knowledge level.
4.
Management
Information Systems
adalah sistem
informasi pada management-level sebuah organisasi yang melayani fungsifungsi perencanaan,
pengendalian dan pengambilan keputusan yang dibuat dengan menyediakan ringkasan
rutin dan laporan periodik.
5.
Decision-support
systems (DSS)
adalah sistem
informasi di management-level sebuah organisasi yang mengkombinasikan data
dan model analitis yang rumit untuk mendukung pengambilan keputusan yang
terstruktur dan semi terstruktur.
6.
Executive
support systems (ESS)
adalah sistem
informasi pada strategic-level sebuah organisasi yang dirancang untuk
tujuan pengambilan keputusan yang tidak terstruktur. Tantangan manajerial Bagaimana
mengefektifkan dan mengatur dengan baik fungsi dari sumber daya IS dan IT untuk
mencapai puncak hasil dan nilai bisnis dalam mendukung strategi-strategi bisnis
dari perusahaan. sehingga dalam pencapaiannya dapat dirasa maksimal.
6.
Komponen
penyusun sistem informasi bisnis
Dalam sebuah sistem informasi bisnis
pun memiliki beberapa komponen penyusun, yaitu :
1.
Teknologi.
Misalnya pada peranan jaringan computer
dalam melakukan pemrosesan informasi, baik melalui hardware, software,
manajemen data, maupun teknologi telekomunikasi jaringan.
2.
Aplikasi.
Penggunaan aplikasi bisnis dan
perdagangan elektronik (ecommerce) melibatkan sistem informasi yang
saling berhubungan satu-sama lain.
3.
Pengembangan.
Mengembangkan berbagai cara untuk
menggunakan teknologi informasi dalam bisnis, meliputi pendesainan
komponenkomponen dasar sistem informasi.
4.
Manajemen.
Mengelola teknologi informasi memiliki
penekanan pada kualitas, nilai bisnis yang strategis, dan keamanan sistem
informasi organisasi.
7. Sumber Daya Sistem
Informasi Bisnis
Sumber daya disini merupakan
sebuah subsistemsubsistem pembangun dalam pengunaan sistem informasi bisnis. Sistem
informasi bisnis secara umum memiliki banyak sumber daya pendukung, tetapi
secara mendasar ada 5 sumber daya sistem
informasi bisnis, antara lain :
1.
Sumber
daya manusia.
Dapat dibagi menjadi 2, yaitu :
ü User ( pemakai ), merupakan
sumber daya manusia yang menggunakan sistem informasi. Seperti pelanggan,
manajer, pemasok, akuntan, dan lain sebagainya.
ü Pakar, merupakan sumber
daya manusia yang mengembangkan dan mengoperasikan sistem informasi. Seperti
sistem analis, pembuat software, operator sistem.
2.
Sumber
daya hardware.
Merupakan peralatan fisik ( perangkat
keras ) yang digunakan dalam pengeloalan dan pemrosesan sistem informasi.
3.
Sumber
daya software.
Dapat dibedakan menjadi 3 bagian,
yaitu :
ü Software sistem, seperti
sistem operasi yang berguna untuk melakukan operasi pada sistem komputer.
ü Software aplikasi, yang
memprogram berbagai pemrosesan langsung bagi penggunaan tertentu komputer oleh
pemakai akhir. Selain itu juga berperan dalam membantu penyelesaian pekerjaan.
Contohnya adalah program analisis penjualan dan program penggajian.
ü Prosedur, yang
mengoperasikan perintah-perintah bagi orangorang
yang akan menggunakan sistem
informasi. Contohnya, prosedur entri data dan prosedur pendistribusian cek
data.
4.
Sumber
daya data.
Termasuk deskripsi produk, catatan
pelanggan, file kepegawaian, dan database persediaan.
5.
Sumber
daya jaringan.
Media komunikasi, pemroses komunikasi,
software untuk akses dan pengendalian jaringan.
8.
Aktivitas
Sistem Informasi Bisnis
1.
Input
sumber daya data
Memindai secara optikal barang –
barang dengan pengenal yang menggunakan kode garis.
2.
Pemrosesan
data menjadi informasi
Seperti menghitung pembayaran
karyawan, pajak dan potongan gaji lainnya
3.
Output
produk informasi
Menghasilkan laporan dan tampilan
mengenai kinerja penjualan. Contohnya, seorang manajer penjualan dapat melihat
tampilan video untuk memeriksa kinerja seorang tenaga kerja penjualan, menerima
pesan suara yang dihasilkan computer melalui telepon, menerima cetakan dari
hasil penjualan bulanan.
4.
Penyimpanan
sumber daya data
Penyimpanan adalah komponen sistem
dasar sistem informasi. Penyimpanan adalah aktivitas sistem informasi tempat
data dan informasi disimpan secara teratur untuk digunakan kemudian.
5.
Pengendalian
kinerja sistem
Aktivitas sistem informasi yang
penting adalah pengendalian kinerja sistem. Sistem informasi harus menghasilkan
umpan balik mengenai aktivitas input, pemrosesan, output, dan penyimpanan. Umpan
balik ini harus diawasi dan dievaluasi untuk menetapkan apakah sistem dapat
memenuhi standar kinerja yang telah ditetapkan. Kemudian, aktivitas sistem yang
tepat harus disesuaikan agar produk informasi yang tepat dihasilkan bagi para pemakai
akhir.
9.
Mengenali
Sistem Informasi
Sebagai praktisi bisnis,
harus mampu mengenali komponen dasar sistem informasi sehingga nantinya sistem
informasi tersebut dapat bernilai maksimal bagi tujuan organisasi. Hal ini
berarti harus mampu mengidentifikasi :
·
Sumber
daya manusia, hardware, software, data dan jaringan yang
digunakan.
Artinya harus mampu menentukan segala
sumber daya yang dibutuhkan untuk menghasilkan sistem informasi sesuai dengan yang
diharapkan. Sehingga tingkat efektifitas dan efisiensi dapat tercapai.
·
Jenis
produk informasi yang dihasilkan.
Artinya adalah menentukan jenis sistem
informasi apa yang akan dijadikan solusi terhadap masalah yang sedang dihadapi
entah itu SIM, DSS, dan lain sebagainya.
·
Cara
melakukan aktivitas input, output, penyimpanan, dan pengendalian.
Mengingat
hal ini sangat penting dalam kinerja suatu system karena terdapat respon antara
satu komponen aktivitas dengan komponen aktivitas lainnya yang saling
berhubungan, maka
sudah
seharusnya praktisi bisnis memiliki pengetahuan akan aktivitas sistem informasi
bisnis ini, karena kualitas kinerja system dapat tercermin dari sini.
10. Tahap Evolusi e-Business
·
Tahap
Inform
Pada
tahap awal ini yang terjadi adalah adanya unit-unit kecil di dalam perusahaan yang
mulai mencoba membangun program-program kecil (software) berbasis internet
·
Tahap
Automate
Tahap
berikutnya adalah mencoba untuk mengintegrasikan beberapa unit di dalam perusahaan
yang masing-masing telah mengimplementasikan konsep kecil e-business. Yang
menjadi dasar penggabungan modul-modul ini biasanya adalah sebuah rangkaian
proses yang saling berhubungan.
·
Tahap
Integrate
Tahap
selanjutnya dari pengembangan aplikasi e-business adalah mengintegrasikan proses
bisnis perusahaan dengan perusahaan atau entiti-entiti lain yang ada di luar perusahaan.
·
Tahap
Reinvent
Tahap
terakhir di dalam evolusi dapat secara efektif diimplementasikan jika ada perubahan
paradigma mendasar dari manajemen perusahaan, terutama yang berkaitan dengan
cara mereka melihat bisnis yang ada.
B. Dampak Positif dan Negatif E - Business
Ø
DAMPAK POSITIF
·
Lahirnya
E-Business dapat membuka peluang kerja baru dengan pola kerja dan pemodalan
yang baru
·
E-Business
menjadi wahana kompetisi yang sehat antar perusahaan yang mengglobal
·
Dapat
memperoleh informasi yang sangat penting melalui laporan dll.
·
Memperpendek
jarak
·
Memperluas
pasar
·
Biaya
terkendali
·
Efesien
·
Cash
flow terjamin
·
Efektif
·
Fleksibel
·
Bisnis yang berbasis TIK atau yang biasa disebut e-commerce
dapat mempermudah transaksi-traansaksi bisnis suatu perusahaan atau perorangan
·
Perusahaan dapat menjangkau pasar lebih luas,
karena pembeli yang mengakses internet
tidak dibatasi tempat dan waktu.
·
Perusahaan tidak perlu membuka cabang
distribusi
Ø DAMPAK NEGATIF :
·
Adanya penambahan biaya operasional
untuk menjalankan teknologi ini.
·
Dengan
mudahnya melakukan transaksi di internet menyebabkan akan semakin memudahkan
pula transaksi yang dilarang seperti transaksi barang selundupan atau transaksi
narkoba.
·
Hal yang
sering terjadi adalah pembobolan rekening suatu lembaga atau perorangan yang
mengakibatkan kerugian financial yang besar
·
Dapat
terjadi missed-communication antara manajemen dan investor akibat kurangnya
hubungan secara langsung.
C. MANFAAT
a.
Lebih dikenalnya perusahaan yang
akhirnya dapat memperluas pangsa pasar perusahaan (sarana promosi)
b.
Adanya peningkatan citra perusahaan
dimata pasar
c.
Terbukanya kesempatan untuk
memperoleh investor lain, selain meningkatkan kepercayaan investor lama.
d.
Perusahaan dapat menyampaikan
berbagai informasi kepada pihak yang berkepentingan dengan cepat, tepat dan
efesien.
B. E-COMMERCE
I. PENGERTIAN
E- commerce (electronic comers) adalah pembelian,
penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui system elektronik seperti
internet, televisi, world wide web, atau jaringan – jaringan computer lainya. E
commerce melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik,
system manajemen inventori otomatis, dan system pengumpulan data otomatis.
Salah satu
jaringan yang digunakan
adalah internet.
Perkembangan teknologi informasi terutama internet,
merupakan faktor pendorong perkembangan e-commerce. Internet merupakan jaringan
global yang menyatukan jaringan komputer di seluruh dunia, sehingga
memungkinkan terjalinnya komunikasi dan interaksi antara satu dengan yang lain
diseluruh dunia. Sampai saat ini internet merupakan infrastruktur yang ideal untuk
menjalankan e-commerce, sehingga e-commerce pun menjadi identik dalam menjalan
bisnis di internet.
Dengan menggunakan teknologi informasi, e commerce dapat dijadikan sebagai solusi untuk membantu perusahaan dalam mengembangkan perusahaan dan menghadapi tekanan bisnis. Tingginya tekanan bisnis yang muncul akibat tingginya tingkat persaingan mengharuskan perusahaan untuk dapat memberikan respon. E commerce dapat meningkatkan efisiensi biaya dan produktifitas perusahaan, sehingega dapat meningkatkan kemampuan perusahaan yang konsisten.
II.
DAMPAK POSTIF DAN NEGATIFE
E-COMMERCE
a. Dampak
positifnya:
• Revenue stream (aliran pendapatan) baru yang mungkin lebih menjanjikan yang
• Revenue stream (aliran pendapatan) baru yang mungkin lebih menjanjikan yang
tidak bias ditemui di system
transaksi tradisional.
• Dapat meningkatkan market exposure (pangsa pasar)
• Menurunkan biaya operasional (operating cost)
• Melebarkan jangkauan (global reach)
• Meningkatkan customer loyality
• Meningkatkan supplier management
• Memperpendek waktu produksi
• Meningkatkan value chain (mata rantai pendapatan)
• Dapat meningkatkan market exposure (pangsa pasar)
• Menurunkan biaya operasional (operating cost)
• Melebarkan jangkauan (global reach)
• Meningkatkan customer loyality
• Meningkatkan supplier management
• Memperpendek waktu produksi
• Meningkatkan value chain (mata rantai pendapatan)
•
Pembeli dapat menghemat waktu dan
biaya perjalanan.
•
Konsumen dapat membandingkan harga
dari pemasang iklan lain di internet.
•
Konsumen dapat membeli barang yang
di dalam negeri tidak ada.
•
Harga barang lebih murah.
b. Dampak
negatifnya:
·
Kehilangan
segi finansial secara langsung karena kecurangan. Seorang penipu mentranfer uang
dari rekening satu ke rekening lainya atau dia telah menganti semua data
financial yang ada.
·
Pencurian
informasi yang berharga.
·
Kehilangan
kesempatan bisnis karena ganguan pelayanan.
·
Pengunaan
akses ke sumber oleh pihak yang tidak berhak.
·
Kehilangan
kepercayaan dari para konsumen.
·
Kerugian
yang tidak terduga.
CONTOH E-COMMERCE
1. Pembelian buku melalui online
2. Pembelian elektronik melalui online
3. Pembelian kendaraan melalui online
4. Pembelian pakaian melalui online, dll.
1. Pembelian buku melalui online
2. Pembelian elektronik melalui online
3. Pembelian kendaraan melalui online
4. Pembelian pakaian melalui online, dll.
III.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN E-COMMERCE
Ø Keuntungan dari E-commerce
Keuntungan yang dapat
diambil dari penerapan e-commerce dapat dilihat dari 3 pihak utama yang
terlibat di dalamnya yaitu: organisasi, konsumen, dan masyarakat.
1. Bagi organisasi / perusahaan
1. Bagi organisasi / perusahaan
a. Pasar internasional
Dengan penerapan e-commerce sebuah perusahaan dapat
memiliki sebuah pasar internasional. Bisnis dapat dijalankan tanpa harus
terbentur pada batas negara dengan adanya teknologi digital. Pihak perusahaan
dapat bertemu dengan partner dan kliennya dari seluruh penjuru dunia. Hal ini
menciptakan sebuah lembaga multinasional virtual.
b.
Penghematan
biaya operasional
Biaya operasional dapat
dihemat. Biaya untuk membuat, memproses, mendistribusikan, menyimpan, dan
memperbaiki kembali informasi juga dapat ditekan.
c.
Kustomisasi
masal
E-commerce telah merevolusi
cara konsumen dalam membeli barang dan jasa. Produk barang dan jasa dapat
dimodifikasi sesuai dengan keingingan konumen. Contohnya, di masa lalu saat
perusahaan Ford mulai memasarkan mobil produksinya, para pembeli hanya dapat
membeli motor yang berwarna hitam karena yang dibuat memang hanya warna
tersebut. Namun sekarang pembeli dapat mengkonfigurasi sebuah mobil sesuai
dengan spesifikasi mereka hanya dalam beberapa menit, misalnya menentukan warna
mobil yang mereka inginkan untuk mobil yang akan mereka beli, hanya dengan
mengunjungi website Ford di internet.
d.
Berkurangnya
kendala inovasi
Yang dimaksud adalah dengan
e-commerce, suatu perusahaan dapat menghemat sumber daya karena mereka tidak
dipusingkan dengan sulitnya membuat penemuan baru untuk modifikasi produk
mereka. Sebagai contoh, perusahaan seperti Motorola (mobile phone) dan Dell
(komputer) dapat mengumpulkan para konsumennya yang memesan sebuah produk. Para
konsumen dapat membuat suatu daftar mengenai spesifikasi produk baru yang
mereka inginkan dan mengirimkannya ke perusahaan secara on-line. Kemudian perusahaan
dapat merencanakan produksi suatu produk berdasarkan spesifikasi konsumen dan
mengirimkan hasilnya dalam jangka waktu beberapa hari.
e.
Biaya
telekomunikasi yang lebih rendah
Internet lebih murah dari
sebuah jaringan tambahan yang hanya digunakan untuk telepon. Adalah lebih murah
untuk mengirimkan sebuah fax atau e-mail via internet daripada melakukan dial
telepon secara langsung.
f.
Digitalisasi
proses dan produk
Contohnya pada kasus produk
software dan audio video, produk digital tersebut dapat diunduh atau dikirim
lewat e-mail secara langsung ke konsumen melalui internet dalam format digital.
Hal ini tentu saja menghemat waktu dan biaya pengiriman produk.
g.
Batasan
waktu kerja dapat diatasi
Bisnis dapat dijalankan tanpa mengenal batas waktu karena dijalankan secara on-line melalui internet yang selalu beroperasi tiap hari.
Bisnis dapat dijalankan tanpa mengenal batas waktu karena dijalankan secara on-line melalui internet yang selalu beroperasi tiap hari.
2. Bagi konsumen
a. Akses penuh 24 jam / 7 hari
Konsumen dapat berbelanja
atau mengolah bernagai transaksi lain dalam 24 jam sepanjang hari, sepanjang
tahun di sebagian besar lokasi. Contohnya memeriksa saldo, membuat pembayaran,
dan memperoleh informasi lainnya.
b. Lebih banyak pilihan
Konsumen tidak hanya
memiliki sekumpulan produk yang bisa dipilih, namun juga daftar supplier
internasional sehingga konsumen memiliki pilihan produk yang lebih banyak.
c. Perbandingan harga
Konsumen dapat berbelanja
di seluruh dunia dan membandingkan harganya dengan mengunjungi berbagai situs
yang berbeda atau dengan mengunjungi sebuah website tunggal yang menampilkan
berbagai harga dari sejumlah provider.
d. Proses pengantaran produk
yang inovatif
Dengan e-commerce proses pengantaran produk menjadi lebih mudah. Misalnya dalam kasus produk elektronik misalnya software atau berkas audio visual di mana konsumen dapat memperoleh produk tersebut cukup dengan mengunduhnya melalui internet.
Dengan e-commerce proses pengantaran produk menjadi lebih mudah. Misalnya dalam kasus produk elektronik misalnya software atau berkas audio visual di mana konsumen dapat memperoleh produk tersebut cukup dengan mengunduhnya melalui internet.
3.
Bagi masyarakat
a. Praktek kerja yang
lebih fleksibel
E-commerce memungkinkan
masyarakat bisa lebih fleksibel dalam menentukan tempat bekerja, misalnya
mereka dapat bekerja dari rumahnya masing-saing tanpa harus pergi ke kantor.
b. Terhubungnya masyarakat
dengan masyarakat lain
Masyarakat di negara berkembang dapat mengakses dan menikmati produk, layanan, dan informasi yang mungkin sulit mereka temukan di daerahnya.
Masyarakat di negara berkembang dapat mengakses dan menikmati produk, layanan, dan informasi yang mungkin sulit mereka temukan di daerahnya.
c. Kemudahan akses fasilitas
publik
Masyarakat dengan mudah
dapat memanfaatkan layanan publik, misalnya layanan kesehatan dan konsultasi
serta pembelian resep dokter dengan mengunjungi internet.
Ø Kekurangan
dari E-commerce
Walaupun adanya e-commerce memberi
banyak keuntungan, masih terdapat berbegai kekurangan dari e-commerce antara
lain:
1.
Bagi organisasi / perusahaan
a. Keamanan sistem rentan
diserang
Terdapat sejumlah laporan
mengenai website dan basis data yang dihack, dan berbagai lubang kelemahan
keamanan dalam software. Hal ini dialami oleh sejumlah perusahaan besar seperti
Microsoft dan lembaga perbankan. Masalah keamanan ini menjadi sangat pnting
karena bila pihak lain yang tidak berwenang bisa menembus sistem maka dapat
menghancurkan bisnis yang telah berjalan.
b. Persaingan tidak sehat
Di bawah tekanan untuk berinovasi
dan membangun bisnis untuk memanfaatkan kesempatan yang ada dapat memicu
terjadinya tindakan ilegal yaitu penjiplakan ide dan perang harga.
c. Masalah kompabilitas teknologi
lama dengan yang lebih baru
Dengan perkembangan dan
inovasi yang melahirkan teknologi baru, sering muncul masalah yaitu sistem
bisnis yang lama tidak dapat berkomunikasi dengan infrastruktur berbasis web
dan internet. Hal ini memaksa perusahaan untuk menjalankan dua sistem
independen yang tidak dapat saling berbagi, hal ini dapat mengakibatkan
pembengkakan biaya.
2. Bagi Konsumen
a. Perlunya keahlian komputer
Tanpa menguasai keahlian
computer, mustahil konsumen dapat berpartisipasi dalam e-commerce. Pengetahuan
dasar computer diperlukan, antara lain pengetahuan mengenai internet dan web.
b. Biaya tambahan untuk
mengakses internet
Untuk ikut serta dalam
e-commerce dibutuhkan koneksi internet yang tentu saja menambah pos pengeluaran
bagi konsumen.
c. Biaya peralatan komputer
Komputer diperlukan untuk
mengakses internet, tentu saja dibutuhkan biaya untuk mendapatkannya.
Perkembangan komputer yang sangat pesat menyarankan konsumen untuk juga
mengupdate peralatannya apabila tidak ingin ketinggalan teknologi.
d. Risiko bocornya privasi dan
data pribadi
Segala hal mungkin terjadi
saat konsumen mangakses internet untuk menjalankan ¬ e-commerce, termasuk
risiko bocornya data pribadi karena ulah orang lain yang ingin membobol sistem.
e. Berkurangnya waktu untuk
berinteraksi secara langsung dengan orang lain
Transaksi e-commerce yang
berlangsung secara on-line telah mengurangi waktu konsumen untuk dapat
melakukan proses sosial dengan orang lain. Hal ini tidak baik karena
dikhawatirkan akan dapat mengurangi rasa kepedulian terhadap lingkungan
sekitarnya.
3.
Bagi Masyarakat
a. Berkurangnya interaksi
antar manusia
Karena masyarakat lebih
sering berinteraksi secara elektronik, dimungkinkan terjadi berkurangnya
kemampuan sosial dan personal manusia untuk bersosialisasi dengan orang lain
secara langsung.
b. Kesenjangan sosial
Terdapat bahaya potensial
karena dapat terjadi kesenjangan sosial antara orang-orang yang memiliki
kemampuan teknis dalam e-commerce dengan yang tidak, yang memiliki keahlian
digaji lebih tinggi daripada yang tidak.
c. Adanya sumber daya yang
terbuang
Munculnya teknologi baru
akan membuat teknologi lama tidak dimanfaatkan lagi. Misalnya dengan komputer
model lama atau software model lama yang sudah tidak relevan untuk digunakan.
d. Sulitnya mengatur internet
Sejumlah kriminalitas telah
terjadi di internet dan banyak yang tidak terdeteksi. Karena jumlah jaringan
yang terus berkembang semakin luas dan jumlah pengguna yang semakin banyak,
seringkali membuat pihak berwenang kesulitan dalam membuat peraturan untuk internet.
BAB
III
KESIMPULAN
KESIMPULAN
Dua
hal yang penting dari e-business adalah yang pertama, teknologi informasi atau
sering disebut internet, yang memungkinkan kita untuk melakukan transaksi
bisnis secara elektronik. Yang kedua adalah orang, dimana pekerjaan yang ada
sekarang penuh dengan orang-orang yang lebih akrab dengan kemajuan teknologi
dibandingkan dengan dua puluh tahun yang lalu.
Perdagangan
elektronik (e-bisnis) adalah penggunaan sistematik teknologi maju jaringan dan
komunikasi untuk memperbaiki cara perusahaan berinteraksi dengan para pelanggan
dan para pemasok. Saat ini, perdagangan elektronik bukan merupakan pilihan,
namun merupakan sebuah persyaratan dasar bagi perusahaan untuk dapat eksis dan
memenangkan persanigan yang semakin tajam diantara perusahaan baik dalam skala
lokal, nasional, regional maupun
internasional.
E- commerce (electronic
comers) adalah pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui system
elektronik seperti internet, televisi, world wide web, atau jaringan jaringan computer lainya. Pengembangan
aplikasi e-commerce bagi sebuah perusahaan atau
lembaga merupakan proses yang cukup kompleks. Melibatkan beberapa organisasi
atau situs dalam penanganan sekuriti dan otorisasi.
Popularitas e-business di
penghujung abad 20 dan di awal milenium baru ini sesungguhnya ditunjang oleh
tiga faktor pemicu utama, yaitu (1) faktor pasar dan ekonomi, diantaranya
kompetisi yang semakin intensif, perekonomian global, kesepakatan dagang
regional, dan kekuasaan konsumen yang semakin bertambah besar, (2) faktor
sosial dan lingkungan, seperti perubahan karakteristik angkatan kerja,
deregulasi pemerintah, kesadaran dan tuntutan akan praktis etis, kesadaran dan
tuntutan akan praktis etis, kesadaran akan tanggung jawab sosial perusahaan,
dan perubahan politik, dan (3) faktor teknologi, meliputi singkatnya usia
siklus hidup produk dan teknologi, inovasi yang muncul hampir setiap waktu,
information overload, dan berkurangnya rasio biaya teknologi terhadap kinerja.
Perangkat
lunak aplikasi e-commerce dalam dunia
bisnis dapat mendukung pemotongan rantai distribusi
sehingga konsumen dapat memperoleh suatu produk dengan harga yang lebih
murah. Jenis antarmuka web
dipilih dengan pertimbangan
fleksibilitas implementasi perangkat lunak ini yang
dapat dilakukan di jaringan intranet maupun internet,
kemudahan untuk deployment, serta kemampuan cross platform.